بسم الله لرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Alhamulillah,segala puji hanya miliik Allah, mari lah kita bersyukur terhadap ni'mat yang telah Allah berikan kepada kita, sehingga kita masih mampu beristiqomah dalam sebuah kewajiban yaitu menuntut ilmu.
Baiklah, kali ini kita akan membahas "Alamat-alamat / Tanda-tanda Fi'il " setelah kemarin kita membahas Tanda-tanda isim ( klik disini ).
Selain isim ternyata Fi'il pun memiliki tanda guna pembaca atau pendengar dapat mengetahui dan memahami sebuah fi'il dalam ungkapan baik secara tulisan maupun lisan.
Langsung kita masuk ke pembahasan :
TANDA-TANDA FI'IL ( علامة الفعل )
Fi'il memiliki tanda atau alamat sebagai berikut :
- Tersambung dengan "Ta' " fa'il, Ta' fai'l adalah Ta' yang terletak di akhir fi'il madhi atau di sebut juga sebagai dhomir fa'il, yang berguna menunjukan siapa pelaku dalam sebuah pekerjaan, contoh : ضَرَبتُ زَيدًا ( saya telah memukul zaid ) " تُ " ini lah yang di sebut sebagai Ta' fa'il yang menunjukan pelakunya adalah saya karna ta' fa'il nya berharokat dhommah.
Macam-macam Ta' fa'il :
- " تَ " Berharokat fathah menunjukan pelaku أَنتَ ( kamu laki-laki )
- " تِ " Berharokat kasroh menunjukan pelaku أَنتِ ( kamu perempuan )
- " تُ " Berharokat dhommah menunjukan pelaku أَنَا ( saya )
- " تُم " Berharokat dhommah + mim sukun menunjukan pelaku أَنتُم ( kalian laki-laki )
- " تُنَّ " Berharokat dhommah + nun bertasjid harokat fathah menunjukan pelaku أَنتُنَّ ( kalian perempuan )
- Tersambung dengan Ta' ta'nits, yaitu ta' yang serupa dengan ta' fi'il terletak di akhir fi'il madhi akan tetapi penunjukan pelakunya untuk " dia perempuan " dan ta' nya berharokat sukun ( تْ ), contoh : فَاطِمَةَ قَرَئَتْ القُرْأَنَ / قَرَئَتْ فَاطِمَةُ القُرْأنَ ( fathimah telah membaca Al-qur'an ) " تْ " ta' sukun yang terletak di akhir fi'il madhi ini lah yang di sebut sebagai ta' ta'niits, mengapa di sebut sebagai ta' ta'nits ? karna ta'niits memiliki arti pemuannatsan atau menunjukan sebuah isim muaants ( isim yang berjenis perempuan ) seperti fatimah isim yang menunjukan jenis perempuan, maka dari itu dhomir fa'il ta' ta'niits ini hanya khusus di gunakan untuk subjuk perempuan ( muannats ).
- Tersambung dengan ya' mukhotobah, yaitu ya' yang terletak pada fi'il mudhore dhomir anti / kamu perempuan , contoh : تَكْتُبِيْنَ " تَكْتُبِيْنَ" ( kamu perempuan sedang/akan menulis ) ya' yang terletak pada fi'il ini lah yang di sebut sebagai ya' mukhotobah.
- Tersambung dengan Nun taukid, yaitu Nun yang terletak pada akhir fi'il mudhore dan amr jika di butuhkan, dalam artian tidak selalu ada di kedua fi'il tersebut, di gunakan jika pembicara atau penulis ingin menguatkan sebuah perkataan maka nun taukid ini di gunakan, contoh : يَذْهَبَنَّ ( dia benar-benar pergi ) nun ini berfungsi menguatkan makna dari kata kerja sebagaimana di contoh jika يَذْهَبُ bermakna "dia pergi " namun ketika di tambah dengan nun taukid maka makna pergi tersebut di kuatkan menjadi " dia benar- benar pergi " jadi, dalam qoidah bahasa arab ketika pembicara atau penulis menggunakan nun taukid dalam sebuah fi'il yang di tuju maka makna dari fi'l tersebut benar-benar kuat dan tak bisa di bantah atau dia benar-benar dalam kebenaran. contoh nun taukid yang terdapat daalam fi'il amr ( kata kerja perintah ) : اِذْهَبَنَّ ( pergi lah kamu sepergi- pergi nya )
Nun taukid terbagi menjadi 2 :
- Nun taukid tsaqilah ( berat ), yaitu nun taukid berat yang menggunakan tasjid,contoh : يَذْهَبَنَّ
- Nun taukid khofiifah ( ringan ) : yaitu nun taukid ringan yang tidak menggunaka tasjid, contoh : يّذْهَبَنَ
- Tersambung dengan huruf mudhoro'ah, yaitu huruf-huruf yang terletak pada awal fi'il mudhore yaitu : أ,ي,و .
Kesimpulan : Jika dalam sebuah kalimat terdapat tanda-tanda tersebut maka bisa di pastikan kalimat tersebut adalah fi'il ( ta kakerja ).
Sekian semoga bermanfa'at..
Komentar
Posting Komentar